Rabu, Oktober 26, 2011

Meraih Kembali Kejayaan Islam


Kalau kita mau memperhatikan sejenak, sungguh umat ini tengah tertimpa kelemahan, kehinaan dan bencana yang membinasakan. Kebanyakan musibah dan ujian ini disebabkan lalainya kaum muslimin terhadap sebab-sebab yang mendatangkan bencana dan malapetaka. 
Allah berfirman :
وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُم
 “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” (QS.As-Syuraa : 30)

Seandainya umat Islam, seluruh kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan beserta para pemimpinnya kembali kepada ajaran Islam yang benar, mentadabburi kitabullah dan sunnah Rasulullah, mengamalkan hukum-hukum dan hikmahnya, niscaya mereka akan meraih pertolongan Allah  atas musuh-musuh mereka dan kejayaan Islam yang diidam-idamkan akan segera terwujud.
Rasulullah bersabda :
سَلَّطَ اللهُ عَلَيكُمْ ذُلاً, لاَ يَنْزِعُهُ عَنْكُمْ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
            “Allah akan menimpakan kehinaan pada kalian yang kehinaan itu tidak akan dicabut sampai kalian mau kembali kepada agama kalian (yang haq).” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shahihah: 11)
Dengan demikian, satu-satunya jalan yang akan menghantarkan kita pada kemenangan hanyalah kembali kepada agama Islam yang benar, kita akan mulia dan tiada kemuliaan yang hakiki melainkan dengannya.
Umar bin Khathab berkata : “ Kita adalah suatu kaum yang telah dimuliakan oleh Allah ta’ala dengan Islam ini, apabila kita mencari kemuliaan pada selain Islam niscaya kita akan disesatkan atau tersesat.”

Di antara sebab-sebab untuk meraih kembali kejayaan Islam adalah :
1.     Menegakkan tauhid, merealisasikan keimanan serta beramal dengan amal shaleh
Ini adalah sebab utama agar kejayaan kaum muslimin kembali kepada mereka. Hanya dengan merealisasikan tauhid yang benar dalam kehidupan sehari-hari, kita akan meraih kemenangan yang dijanjikan oleh Allah. Mayoritas kaum muslimin mengira bahwa dengan banyaknya personel yang terlatih lagi kuat, persenjataan yang canggih akan dicapai kejayaan, namun hal ini bukanlah sebab utama. Sebab utama adalah kembali kepada tauhid dan mendakwahkannya serta mengajarkannya kepada umat ini sehingga mereka beragama sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman:
وَعَدَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلأَرْضِ كَمَااسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana sebagaimana orang-orang sebelum mereka.” (QS.An-Nur  : 55)
Maka kewajiban kaum muslimin saat ini adalah memperbaiki aqidah dan keimanan mereka, sehingga kejayaan Islam akan mampu diraih sebagaimana yang terjadi pada pendahulu mereka. Sungguh benar perkataan Imam Malik Rahimahullah: “Umat ini tidak akan menjadi baik kecuali dengan (meniru) bagaimana generasi awalnya menjadi baik.”.
Ya ! hanya mengikuti generasi awal umat ini, generasi terbaik, generasi yang terjamin kemurnian aqidahnya, maka kita akan meraih kejayaan yang selama ini kita nanti-nantikan. Coba tengok! apa yang menjadikan kaum muslimin memperoleh kemenangan pada zaman Rasulullah? Apa yang menyebabkan kaum muslimin memperoleh kemenangan sehingga bangsa Persia takluk dibawa bendera islam? Apa yang mendasarinya? Tidak lain dan tidak bukan ialah merealisasikan dan menegakkan kalimat tauhid La ilaha illaLlah.

2.     Barangsiapa yang menolong agama Allah niscaya Allah akan menolongnya
Menolong agama Allah adalah dengan cara menegakkan syariat-syariat-Nya, ittiba’ (meneladani) petunjuk Nabi-Nya shalallahu alai wa sallam, mewujudkan ubudiyah (peribadatan) hanya kepada Allah semata, menjauhi kesyirikan, menghidupkan sunnah-sunnah Nabi dan mematikan serta menumpas bid’ah-bid’ah dan kerusakan-kerusakan lainnya, dengan cara amar ma’ruf nahi mungkar dan jihad fi sabilillah.
Menolong agama Allah adalah dengan mentaati Allah dan Rosul-Nya, melaksanakan segala apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rosul-Nya dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh keduanya.
Allah  berfirman :
وَلَيَنصُرَنَّ اللهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللهَ لَقَوِيٌّ عَزِيز
 “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (QS.Al-Hajj:40)
Dan barangsiapa yang diberi pertolongan oleh Allah, maka tiada seorang pun yang dapat mengalahkannya. Musuh-musuh islam akan takluk dan tidak berkutik di hadapan kaum muslimin disebabkan kaum muslimin menolong agama Allah maka Allah menolong mereka.
3.     Amar ma’ruf dan nahi munkar
Yakni mengajak kepada perbuatan yang ma’ruf yaitu semua hal yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan mencegah dari perkara yang munkar, yaitu segala hal yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.
Jadi kaum muslimin harus kembali kepada jalan ini, dengan amar ma’ruf dan nahi munkar kita akan menjadi umat yang terbaik, umat yang jaya, sebagaimana firman Allah:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ
“Kalian adalah sebaik-baik umat yang telah dikeluarkan untuk seluruh manusia kalian amar ma’ruf dan nahi munkar serta beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)
Dalam ayat di atas disebutkan bahwasannya syarat agar kita –kaum muslimin– menjadi umat terbaik adalah mengerjakan amar ma’ruf, mengajak kepada kebaikan serta mencegah dari terjadinya kemungkaran.


4.     Kesabaran dan Ketaqwaan
Allah telah menjajikan kejayaan hanya kepada ahlinya, dan Dia menjadikan akibat yang baik berupa pertolongan, kekuatan dan kejayaan serta mengalahkan tipu daya musuh-musuhnya, yaitu diperuntukkan bagi orang yang bersabar dan bertaqwa kepada-Nya. Allah  berfirman :

وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali‘Imran: 120)
Ketahuilah! Bahwasannya musuh kaum muslimin dari kaum kuffar, orang-orang musyrik dan para penyembah hawa nafsu tidak akan mampu memberikan madhorot yang mencelakakan mereka sedikitpun. Allah berfirman menceritakan tentang wasiat Nabi Musa kepada kaumnya:
 “Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; dipusakakan-Nya bumi ini kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Al-A’raf :128)
Rasulullah shalallahu alai wa sallam juga pernah bersabda :
وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Ketahuilah bahwa dalam kesabaran terdapat kemenangan, dalam kesusahan terdapat kelapangan dan dalam kesulitan terdapat kemudahan.” (HR. Ahmad,Al-Hakim, Abu Nu’aim dan ‘Abdu Humaid. Dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah : 2382)

Ketahuilah wahai kaum muslimin,
Perselisihan merupakan sebab kelemahan dan kehinan
Seandainya umat ini bersatu diatas kalimat tauhid, berpegang teguh dengan tali (agama) Allah, berjihad melawan musuh-musuh Islam dan musuh Allah, dalam rangka meninggikan kalimat Allah dan mencurahkan peribadatan hanya untuk Allah semata serta membatalkan kesyirikan, niscaya Allah pasti akan menolong mereka dan memberikan kejayaan. Allah Ta’ala berfirman :

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُو
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai”. (QS. Ali ‘Imran :103)
Hanya dengan menegakkan tauhid dan berpegang teguh dengan tali agama Allahlah kaum muslimin akan kembali meraih kejayaan.
وَأَطِيعُوا اللهَ وَرَسُولَهُ وَلاَتَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُم
Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasulnya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu.” (QS. Al-Anfal: 46)
Imam Syabi’ berkata : “Tidaklah sebuah umat berselisih setelah Nabi mereka kecuali ahli batil (musuh) akan mengalahkan ahli haq (kaum muslimin)”. (lihat Siyar Alam Nubala’ (4/311) karya Dzahabi)
Rasulullah shalallahu alai wa sallam bersabda :
وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
Dan jadilah hamba- hamba Allah yang saling bersaudara“.(HR. Muslim no. 2564)
            Dan ketahuilah persaudaraan seorang muslim dengan muslim lainnya ibarat bangungan yang kokoh yang menguatkan satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Semoga Allah Ta’ala memberikan taufiq dan petunjuk kepada kita untuk mengambil sebab-sebab datangnya pertolongan atas orang yahudi dan nashara serta seluruh musuh-musuh Islam, yang mana pada hari itu kaum mukminin bersuka cita akan pertolongan Allah dan meraih kembali kejayaan Islam.
Wallahu  a’lam bisshowab.

Menukil dari buletin alminhaj


0 komentar:

Posting Komentar