Senin, Maret 23, 2020

Ternyata ada "RIBA" YANG HALAL


"RIBA" YANG HALAL, Adakah..?

Riba merupakan salah satu dosa terbesar yang dilakukan manusia, betapa tidak, ancaman bagi pelaku riba sangatlah berat, bahkan Allah mengumumkan perang bagi pelaku riba. Berani berperang melawan Allah yang Maha Kuat..!? Pasti kebinasaan dan kehancuran yang akan diterima.

Pinjam-meminjam atau hutang-piutang, secara asal itu adalah muamalah murni taawun,  menolong peminjam yang kesulitan. Maka sangat dilarang bagi pemberi pinjaman untuk mengambil keuntungan sepeserpun. Pinjam 1000 kembali 1000, kalau harus ada lebihnya atau mereka sebut sebagai bunga, maka itu adalah Riba, Allah murka kepadanya dan dihilangkan berkah dari hartanya.

Tapi ada satu bentuk "Riba" yang halal, boleh untuk dilakukan, bahkan dianjurkan. Loo kok bisa..!? Mau dong... sudah uang gak hilang bahkan dapat tambahan keuntungan...

Engkau bermuamalah "Riba" kepada Allah Ta'ala, beri pinjaman yang baik kepada-Nya, Dia telah membuat S&K, perjanjian "hitam di atas putih", bahwa siapa yang "ngutangi" diri-Nya pinjaman yang baik, akan dikembalikan pinjaman tersebut dengan berlipat ganda.

Pinjami Allah hutang 1000, akan Allah kembalikan pinjaman itu menjadi 700.000, subhanallah... 700 kali lipat. Bagaimana kalau pinjamanmu 1jt, 500jt atau 1M, berapa keuntungan yang akan kau kumpulkan..? Keuntungan yang luar biasa, berlipat ganda besarnya.

مَّن ذَا ٱلَّذِي يُقۡرِضُ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنٗا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥ وَلَهُۥٓ أَجۡرٞ كَرِيمٞ

Barangsiapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan mengembalikannya berlipat ganda untuknya, dan baginya pahala yang mulia.
QS Al-Hadid : 11

Raman Utara, 28 Januari 2020

#Riba #Halal #keuntungan #berlipatganda

Kamis, November 03, 2011

Biografi Imam Bukhori

Kelahiran dan Masa Kecil Imam Bukhari

Imam Bukhari (semoga Allah merahmatinya) lahir di Bukhara, Uzbekistan, Asia Tengah. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Badrdizbah Al-Ju'fiy Al Bukhari, namun beliau lebih dikenal dengan nama Bukhari. Beliau lahir pada hari Jumat, tepatnya pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). Kakeknya bernama Bardizbeh, turunan Persi yang masih beragama Zoroaster. Tapi orangtuanya, Mughoerah, telah memeluk Islam di bawah asuhan Al-Yaman el-Ja’fiy. Sebenarnya masa kecil Imam Bukhari penuh dengan keprihatinan. Di samping menjadi anak yatim, juga tidak dapat melihat karena buta (tidak lama setelah lahir, beliau kehilangan penglihatannya tersebut). Ibunya senantiasa berusaha dan berdo'a untuk kesembuhan beliau. Alhamdulillah, dengan izin dan karunia Allah, menjelang usia 10 tahun matanya sembuh secara total.
 
Imam Bukhari adalah ahli hadits yang termasyhur diantara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Ahmad, Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah. Bahkan dalam kitab-kitab fiqih dan hadits, hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.

Selasa, November 01, 2011

Menaklukkan Kesulitan dan Tantangan

Secara Umum, kehidupan tidak akan pernah lepas dari tantangan dan kesulitan. Ujian dan tantangan akan datang silih berganti. Tetapi, dibalik setiap ujian dan tantangan tersembunyi kesuksesan dan kebahagiaaan yang besar.
Menjalani hidup tidak sekedar apa adanya, hidup memilik i tujuan. Allah tidak  menciptakan semua makhluk yang ada di muka bumi dengan sia-sia atau hanya sekedar hidup dan menikmati segala fasilitas duniawi yang Allah sediakan. Akan tetapi, kehidupan setiap manusia adalah sebuah perjalanan menuju satu tujuan mulia.
            Tujuan yang ingin dicapai setiap orang sudah jelas, yaitu kebahagiaan didunia dan akhirat. Karena tujuan itulah, Allah menyediakan berbagai macam kenikmatan, seperti umur panjang, harta benda dan kekayaan, anak dan istri yang setia menemani dan lain sebagainya sebagai fasilitas untuk mencapai tujuan itu.

Sabtu, Oktober 29, 2011

10 Penghalang Terkabulkannya Doa

Syaqiq bin Ibrahim berkata: “Bahwa Ibrahim bin Adham pernah melewati sebuah pasar di kota Basrah, lalu orang-orang mengerumuninya dan bertanya: “Wahai Abu Ishaq, Allah berfirman di dalam Kitab Suci Al quran : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan doamu”. Sementara kami selalu berdoa semenjak lama, tapi tidak kunjung dikabulkan.”
            Lalu Ibrahim berkata: “Wahai penduduk Basrah, hati kalian sudah mati dalam 10 hal :
Pertama : kalian mengenal Allah, tetapi tidak mau menunaikan haknya.
Kedua : kalian membaca kitab Allah, tetapi tidak mau mengamalkannya.
Ketiga : kalian mengaku mencintai Rasulullah, tetapi kalian meninggalkan sunnahnya
Keempat : kalian mengaku bermusuhan dengan setan, tetapi kalian akur dengannya.
Kelima : kalian mengatakan cinta kepada surga, tetapi tidak mau beramal untuk menuju ke sana.

Kamis, Oktober 27, 2011

6 Tips Memperbaiki Hati



Syaqiq bin Ibrahim berkata : "Keshalihan hati seseorang akan sempurna dengan adanya 6 (enam) hal :


1.  Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan takut pada 
     ancaman-Nya


2.  Husnu Zhan (berbaik sangka) kepada sesama kaum muslim


3.  Sibuk dengan aib sendiri, sehingga tidak sempat memperhatikan 
     aib orang lain


4. Menutupi aib saudaranya dan tidak mempublikasikannya dengan 
    harapan agar ia mau meninggalkan maksiat dan memperbaiki 
    perilakunya yang tidak baik.


5. Menganggap besar kekurangan yang ada pada amalnya dengan 
    harapan ia termotivasi untuk meningkatkannya.


6. Berteman dengan teman yang berperangai baik.

Tips Sukses Berbicara di depan Umum

Memang benar bahwa tindakan dan keteladanan yang beik memiliki pengaruh yang kuat terhadap orang lain. Akan tetapi ada banyak hal yang tidak bisa dikomunikasikan dengan tindakan verbal, melainkan harus melalui ucapan atau tulisan. Dengan demikian, pidato, ceramah, khutbah dan sejenisnya memikiki peran yang strategis di dalam kehidupan kita. Sehingga penguasaan terhadap skill berkomunikasi lisan semacam ini merupakan suatu keharusan bagi seorang yang memiliki idealisme, utamanya bagi para da'i yang mengemban misi dakwah islam.

Catatan Penting Seputar Berbicara di Muka Umum


  1.  Manakah yang lebih baik, berbicara dengan teks atau tanpa teks ?

Dalam hal ini ada pro dan kontra, namun di lapangan kita melihat para pembicara tampil dengan empat model berikut ini :
          a. Ada yang tampil secara spontanitas dan berimprovisasi tanpa teks. Kemudian mengalami ketidak lancaran di dalam berbicara, memperpanjang topik secara tidak proporsional, mengulang kata-kata secara menyolok atau mengutip ayat alquran dan hadits secara gegabah.
          b. Ada yang tampil dengan membaca teks secara monoton, dengan intonisasi yang datar dari awal sampai akhir. Hal ini tentu saja membuat audien merasa jemu dan mengantuk.
          c. Ada yang tampil dengan membawa teks, namun ia membacanya dengan penuh penghayatan dan mengucapkan setiap kata secara ekspresif. Hal ini tentu saja merangsang otak untuk turut berfikir dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap emosi dan perasaan audien.
         d. Ada yang berbicara secara lepas dan spontanitas untuk ungkapan-ungkapan yang umum. Namun untuk ayat-ayat Al Quran, Hadits Nabi dan kutipan-kutipan pendapat atau statemen para Ulama atau tokoh tertentu, ia membaca dari catatan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Pada Umumnya seorang pembicara jika ia tampil dengan model ketiga atau ke empat, mereka akan tampil lebih baik. Memang ada juga seorang yang mampu berbicara tanpa teks dengan baik, bahkan ia menjadi orator ulung, tanpa ada cacat yang biasa dialami para membicara pada umumnya. Namun orang semacam ini termasuk makhluk langka.

Anak Yang Selalu Menasehati Ayahnya

Suatu hari Umar bin Abdul Aziz duduk bersama rakyatnya (untuk melayani kebutuhan mereka). Lalu pada tengah hari ia merasa kesal, lelah dan lesu. Ia berkata kepada khalayak : "Tempatlah di tempat kalian, tunggulah sampai aku kembali." Lalu ia masuk untuk istirahat sejenak. Namun tiba-tiba putranya, Abdul Malik datang dan bertanya tentang keberadaan ayahnya. Mereka mengatakan ayahnya sudah masuk. Kemudian ia meminta izin untuk menemuinya, iapun diizinkan. Ketika masuk ia berkata : "Wahai Amirul Mukminin, Apa yang membuat anda masuk ?" " Aku ingin istirahat sejenak" jawabnya. Abdul Malik, Anaknyapun berkata : "Apa anda yakin bahwa maut tidak menjemput anda, ketika rakyat anda menunggu di depan pintu sementara anda menutup diri dari mereka ?" Seketika itu Umar pun bangkit dan keluar menemui rakyatnya.